Makam Kuno Termahal di Semarang

Jika boleh saya sebut, maka sebuah makam di jl. Sriwijaya Semarang adalah makam non bangsawan yang termahal di Semarang atau juga di Tanah Air. Moga saya tak salah dalam hal ini.
Makam ini letaknya di sisi selatan jl Sriwijaya dan dari bentuk bangunannya sudah terlihat jelas bertengger di atas ketinggian tanah. Tak jauh di sebelah timur dari Gedung Wanita. Makam ini dipakai beberapa orang dalam satu keluarga. Di dalam bangunan adalah makam Thio Sing Liong dan istrinya (ketiga) . Sementara di bagian belakang, di luar bangunan utama ada tiga makam. Yakni makam yang semestinya disiapkan untuk Thio Thiam Tjong namun tak jadi dipakai karena meninggal di Belanda tahun 1969. Lalu ada makam Tan Tien Nio yaitu istri pertama Thio Sing Liong yang juga ibunda Thio Thiam Tjong, yang wafat sebelum 1905. Sedangkan istri kedua semula dimakamkan di Makam Kobong namun setelah digusur, dikremasikan.
Lalu ada makam Goei Twan Hwat yang meninggal tahun 1950 karena kecelakaan. Keluarga Goei Twan Hwat ini tinggal di rumah besar di seberang Java Mall Jomblang. Rumah besar kuno yang sekarang kusam dan dipagar.
Juga di belakang maosoleum ada makam Goei Hoen Yang yaitu istri pertama Thio Thiam Tjong yang wafat tahun 1945 karena kecelakaan. Sepeninggal istri pertama Thio Thiam Tjong menikahi adik iparnya yaitu Goei Lee Ging yang wafat di Jakarta tahun 1985 karena sakit.
Fokus saya disini adalah Thio Thiam Tjong. Ia lahir 1896 dan meninggal 1969. Dia adalah anak keluarga kaya pemilik firma ekspor impor besar di Semarang. Karenanya ia disekolahkan di Delft Belanda. Ia tercatat sebagai segelintir orang pertama Hindia Belanda yang sekolah ke luar negeri. Sekembalinya ke Batavia dan Semarang ia mendirikan Partai Demokrat Tiongkok Indonesia pada 1948. Ia banyak menularkan demokrasi. Faham baru perpolitikan.
Namun sayang agak berkiblat ke Belanda sehingga agak tersingkir. Toh ia tak kehilangan pemikiran. Ia membentuk Yayasan Tarumanegara yang kelak melahirkan Universitas Tarumanegara yang masih eksis sampai sekarang. Juga bersama beberapa tokoh lain aktif dalam Chung Hwa Hui yang kemudian mendirikan sekolah Chinese English School atau Hwa Ing Tiong Hak di Semarang. Sekolah ini menempati areal di Bodjongweg (jl Pemuda). Sekolah elite ini terus berkembang sampai kemudian terjadi perubahan perpolitikan di Tanah Air pada masa Orba. Dan sekolah dinasionalisasikan. Kemudian gedung Hwa Ing Tiong Hak ini dipakai SMA 5 Semarang sampai sekarang.
Semasa hidupnya ia sangat menghormati orang tuanya. Karenanya ketika orang tuanya wafat ia membangunkan makam yang mahal. Mendatangkan batu marner untuk patung hiasan di atas makam. Lantainya juga marmer pilihan. Semua didatangkan dari Genoa Italia. Dan patung hiasan itu dibuat oleh Achille Chanessa, pemahat patung dari Italia yang juga membuat monumen Columbus di Baltimore Amerika pada 1892.
Makam ini begitu kokoh dan hingga kini bertengger di jl Sriwijaya. Sedangkan untuk Thio Thiam Tjong sendiri dan istri serta adik istrinya yang kemudian juga dinikahinya rencananya dimakamkan di belakang bangunan makam utama. Namun rencana mengumpulkan makam sekeluarga itu tak kesampaian.
Karena Thio Thiam Tjong akhirnya dimakamkan di Belanda, dan istri keduanya juga dimakamkan di Jakarta. Thio Thiam Tjong dari dua istri tidak berketurunan.
Kompleks makam ini sudah jarang ditengok keluarganya, namun cukup terawat. Ada warga dekat makam yang membawa kunci makam. Yang ingin melihat makam bisa masuk asal tak merusak. Dan baiknya ijin dahulu.
Ada foto Goei Thwan Hwat masa kecil bersama orang tuanya. Dia adalah keponakan Thio Thiam Tjong.
Lalu mengapa makam ini ada di jl Sriwijaya? Karena area Sriwijaya yang dulunya bernama Tegalwarengweg ini termasuk areal makam Tionghoa menyatu dengan Makam Besar Bangkong. Arealnya mulai Bangkong sampai Pleburan, Wonodri, Tegalwareng, Jomblang dan Gergaji. Soal makam ini pernah saya tulis sebelumnya.
Beberapa waktu lalu saya juga masuk melihat ke dalam makam. Memang bahan bangunan makam berasal dari bahan pilihan. Sekalipun di luar panas terik, di dalam bangunan makam ini terasa adem karena marmer semua. Suasana singup saya tak merasakan, sarang laba-laba juga tak ada. Di sudut dekat pintu saya lihat ada sapu dan pel, mungkin yang jaga secara berkala membersihkannya.
Melihat gaya makam ini saya teringat makam para tokoh terkenal di Roma dan Eropa pada umumnya pada abad pertengahan.
Thio Thiam Tjong memang orang kaya, rumahnya saja yang merancang arsitek Thomas Karsten. Rumah ini di jl Gajah Mungkur yang sekarang menjadi cafe Goodfellas.
Trimakasih kepada Ibu Meis Djoeachir (buyut dari Thio Sing Liong dari istri kedua) yang telah memberikan data dan juga pelurusan data tentang keluarga Thio Thiam Tjong. Selama ini data yang beredar di media banyak yang salah.
(J Christiono, sumber silsilah dari pihak keluarga, dan saya lengkapi data dari Wikipedia dan Makelar Tjerita)
Sumber : Johanes Christiono di FB MIK SEMAR
